Masuk Singapura Tak Perlu Paspor, Ini Cara & Syaratnya

SHARE  

Turis berfoto di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, dan Merlion pada 10 Mei 2023 di Singapura. (Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images) Foto: Turis berfoto di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, dan Merlion pada 10 Mei 2023 di Singapura. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)

Jakarta, CNBC Indonesia – Singapura resmi menerapkan aturan bahwa para pelancong bisa memasuki negaranya dengan bebas paspor di perbatasan darat dengan Malaysia. Guna mendapatkan kemudahan ini, pelancong harus mengunduh aplikasi MyICA.

Melansir dari CNBC International, para pelancong yang memasuki Singapura dengan mobil melalui perbatasan Singapura dan Malaysia dapat menunjukkan self-generated kode QR, yang didapat dari MyICA, sebagai pengganti paspor di dua pos perbatasan mulai Selasa.

Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura mengatakan, aturan baru untuk pelancong yang bepergian melalui pos pemeriksaan Woodland dan Tuas ini dapat mempercepat proses izin imigrasi “tanpa mengorbankan keamanan”.

PILIHAN REDAKSIDaftar 20 Negara Paling Bahagia di Dunia 2024, RI Nomor 80Finlandia Negara Paling Bahagia di Dunia, Padahal Pajaknya 60%

Guna mendapatkan kemudahan ini, penduduk Singapura dan wisatawan asing dapat membuat kode QR melalui aplikasi MyICA milik pemerintah. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat membuat kode grup hingga 10 orang untuk penumpang yang bepergian dengan mobil yang sama.

Serupa dengan sebelumnya, para pelancong tetap harus melakukan pemeriksaan secara tatap muka dengan petugas imigrasi.

Namun, izin masuk dengan kode QR ini tidak tersedia bagi dua kelompok wisatawan, yakni pendatang yang baru pertama kali memasuki Negeri Singa dan pendatang yang menggunakan paspor berbeda dari kunjungan sebelumnya.

Menurut pihak berwenang, prosedur baru ini diharapkan dapat mengefisiensi waktu pemrosesan imigrasi lebih dari 30 persen alias menghemat sekitar 20 detik untuk mobil dengan empat penumpang dan hingga satu menit untuk mobil berkapasitas 10 orang.

Ke depannya, Singapura berencana untuk menerapkan izin kode QR kepada lebih banyak wisatawan yang melintasi pos pemeriksaan melalui moda transportasi lain.

Baca: Tidur Seharian Saat Puasa, Benarkah Ibadah?

Adapun, program izin masuk melalui QR ini adalah bagian dari upaya modernisasi kontrol perbatasan dan prosedur keamanan Singapura. Modernisasi itu dilakukan guna mengelola jumlah wisatawan yang lebih tinggi di tengah krisis angkatan kerja yang menua.

Sementara itu menurut perwakilan Grup Bandara Changi, izin imigrasi “bebas paspor” Bandara Changi yang didasarkan pada verifikasi biometrik sedang dilakukan uji coba. Namun, tanggal peluncuran untuk program ini masih belum dirilis.

Sebagai informasi, pos pemeriksaan yang menghubungkan kota Johor Bahru, Malaysia ke Woodlands, Singapura adalah salah satu perbatasan tersibuk di dunia. Menurut Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan, sebanyak lebih dari 1,8 juta pelancong melintasi dua pos pemeriksaan Singapura yang menghubungkan pulau tersebut dengan Malaysia pada 7 hingga 10 Maret 2024 lalu.

Bahkan pada 8 Maret, terdapat 495 ribu orang yang melintasi pos pemeriksaan Woodlands dan Tuas. Angka itu disebut memecahkan rekor, melebihi 485 ribu pelancong yang tercatathttps://gitarisgila.com/ pada Agustus 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*